Jumat, 25 Juli 2014

MENCARI KEBAHAGIAAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - MENCARI KEBAHAGIAANAda seekor celeng yang pemurung. Ia mempunyai tetangga seekor kera yang mempunyai sifat sebaliknya. Kera itu periang, banyak memiliki sahabat, serta pintar memberi nasihat. Suatu hari, celeng bertamu ke rumah kera. Kata celeng, “Kera, kudengar kau binatang paling bijaksana di rimba belantara. Benarkah itu?” Sahut kera, “Kata warga rimba, memang demikian.” “Kalau begitu, boleh aku meminta nasihat padamu?” kata celeng lebih lanjut. “Oh, silahkan.” "Begini, Kera. Aku tidak pernah merasa bahagia dalam hidup ini. Apa gerangan sebabnya?” Kera berpikir sejenak, kemudian jawabnya, “Oho, Celeng, pergilah cari pohon zonga. Buahnya berwarna ungu. Petiklah buahnya, lalu makanlah. Dengan memakan sebuah zonga saja kau akan merasakan bahagia seumur hidupmu.” “Buah zonga? Aku baru mendengar sekarang. Di mana terdapat buah itu?” Esoknya celeng berkelana. Untuk mencari buah kebahagiaan itu. Setahun kemudian tiba di rimba tempat ia lahir. Kera menyambut kedatangan celeng, yang kini wajahnya segar dan ceria. Tanya kera, “sudahkah kautemukan buah zonga?” Celeng menjawab, “Belum, Kera. Tetapi, aku sudah menemukan kebahagiaan itu. Kini aku sangsi, benarkah ada pohon zonga itu? Seluruh pelosok dunia telah kujelajahi. Tidak seorangpun tahun tentang buah ajaib itu.” Sambil menyungging senyum, menjawablah kera, “Benar dugaanmu, Celeng. Buah zonga hanya karanganku belaka. Tentu saja kau tidak bisa menemukannya. Tetapi ngomong ngomong, bagaimana cara kau me....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 14 Juli 2014

PRIA, CINTA DAN MATAHARI

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - PRIA, CINTA DAN MATAHARISeorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan. Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari. Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga. Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari. Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi matahari. Wanita berkata ingin menjadi burung Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari. Wanita tersenyum pahit dan kecewa. Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita. Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari. Pria merenung sendiri dan menatap matahari. Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih. Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk m....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 10 Juli 2014

SEBUAH BENIH

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - SEBUAH BENIHSuatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon yang besar itu. Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota? "Sepertinya, lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah? Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara. "Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1